Pertama Kali, Warren Buffett Bakal Investasi di Perusahaan India

PT Bestprofit Futures ,  Warren Buffett bersiap investasi di perusahaan pembayaran mobile terkemuka di India.
Mengutip laman CNN Money, Rabu (29/8/2018), Warren Buffet melalui perusahaan investasinya Berkshire Hathaway mengambil saham di Paytm, perusahaan India.
Berdasarkan sumber, kedua perseroan telah membahas selama beberapa bulan dan Berkshire Hathaway akan investasi sekitar 25 miliar rupee (USD 360 juta). Adapun kesepakatan itu dapat diumumkan pada pekan ini.
Adapun Paytm menolak berkomentar. Sedangkan Berkshire Hathaway juga belum tanggapi permintaan

Jika kedua perusahaan sepakat, ini pertama kalinya Buffett investasi pertama kali di perusahaan India. Perseroan memasuki pasar yang tumbuh cepat, apalagi sejumlah perusahaan top Sillicon Valley juga mencari sinyal di India.
Sebelumnya Google meluncurkan aplikasi pembayaran seluler Tez di India pada 2017.
"Ada banyak daya tarik. Pasar ini akan sangat kompetitif. Anda membutuhkan kantong lebih dalam untuk bertahan hidup dalam waktu lebih lama," tulis DD Mishra, Direktur Gartner.
Pada tahun lalu, Buffett pernah menuturkan, mengenai pertumbuhan di India. Ia menilai, India punya potensi luar biasa sebagai pasar.
"Jika Anda memberi tahu saya sebuah perusahaan yang luar biasa di India yang mungkin tersedia untuk dijual, saya akan di sana besok," kata dia.
Investasi oleh Warren Buffett akan membuat orang duduk dan perhatian Paytm. Berkshire Hathaway akan bergabung dengan raksasa teknologi China Alibaba dan konglomerat Jepang Softbank sebagai investor besar di Paytm.
"Mengingat Buffett adalah investor fundamental dan sebagian besar investasinya terakhir setidaknya satu dekade. Itu adalah sinyal yang tidak ambigu kalau Paytm akan relevan dalam jangka waktu yang lama," ujar Vaidyanathan Krishnamurthy, Profesor di Indian School of Business.
"Fakta bahwa dia investasi perusahaan teknologi India adalah momen bagi semua startup teknologi India," tambah dia.PT Bestprofit Futures
Sebelumnya orang India suka melakukan bisnis secara tunai dan sebagian besar transaksi di India masih dilakukan dalam bentuk rupee dan koin.
Akan tetapi, keputusan mengejutkan Perdana Menteri India, Narendra Modi untuk melarang 86 persen uang tunai India pada November 2016 memberikan dorongan besar untuk dompet online seperti Paytm yang punya 10 juta pengguna baru dalam waktu satu bulan.
Perseroan termasuk pemimpin pasar dalam pembayaran mobilde dengan lebih 300 juta pengguna. Selain itu mulai platform ritel online bernama Paytm Mall.
"Penduduk muda India yang besar dengan pendapatan terus meningkat menjadikannya pasar yang sangat menjanjikan untuk pembayaran mobile dan belanja online," ujar Analis Fitch Solution, Kenny Liew.
Liew menambahkan, volume penjualan e-commerce meningkat sehingga menggunakan Paytm untuk pembayaran.PT Bestprofit Futures



Komentar

Postingan Populer