Insinyur Afghanistan Belajar soal Infrastruktur ke RI

PT Bestprofit Futures, Keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur dalam beberapa dekade terakhir, khususnya pada 4 tahun belakangan ini telah mendapatkan apresiasi dari berbagai negara di dunia.
Kemampuan dan pengalaman para insinyur Indonesia dinilai sudah cukup memadai untuk berbagi pengalaman dengan negara lain, salah satunya dengan Afghanistan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan kegiatan International Workshop on Infrastructure Development for Afghanistan: Sharing The Best Practices To Achieve Sustainable Development Goals (SDGs) yang berlangsung 27-31 Agustus 2018 di Jakarta. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Afghanistan.
Dikutip dari keterangan tertulis Kementerian PUPR, Selasa (28/8/2018), sebanyak 9 insinyur Afghanistan yang pejabat tingkat menengah setara direktur dan kepala dinas di negara tersebut menjadi peserta pelatihan tersebut.

Direktur Kerjasama Teknik, Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Mohammad Syarif Alatas saat membuka acara tersebut mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Afghanistan pada tanggal 29 Januari 2018 yang menunjukan bahwa Indonesia memiliki komitmen kuat dalam membantu pembangunan Afghanistan.
Pada pelatihan ini, Indonesia akan berbagi pengalaman dan metode dalam pembangunan infrastruktur khususnya di bidang jalan, mulai dari kebijakan, manajemen konstruksi, skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dalam pembangunan jalan dan penyusunan studi kelayakan jalan tol.
Narasumber adalah para ahli yang berasal dari Kementerian PUPR, Komite Percepatan Penyediaan infrastruktur Prioritas (KPPIP), PT Jasa Marga, dan BUMN Karya yakni PT Waskita Karya dan PT Wika Beton. PT Waskita Karya akan berbagi pengalaman mengenai proses pembangunan Jembatan Kalikuto dan PT Wika Beton mengenai teknologi konstruksi dan pengaspalan jalan.
Para peserta juga akan melakukan kunjungan lapangan ke proyek konstruksi jalan tol. Kerjasama Indonesia dan Afghanistan diharapkan terus meningkat di masa mendatang dengan bidang yang lebih luas seperti pertanian, pendidikan, perdagangan, dan sektor konstruksi. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen dan partisipasi aktif Indonesia mempromosikan kerjasama teknik dalam rangka Kerjasama Selatan-Selatan.PT Bestprofit Futures,
Selain itu sebagai sesama negara berkembang merupakan upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Lolly Martina Martief dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan  Infrastruktur Wilayah Thomas Setiabudi Aden menyampaikan melalui kerjasama pelatihan ini  akan menjadi pondasi untuk kerjasama yang lebih meningkat di masa depan serta merupakan simbol persahabatan antara masyarakat Indonesia dengan Afghanistan.
Selain Afghanistan, Kementerian PUPR juga pernah memberikan pelatihan konstruksi kepada negara Timor Leste dan Palestina. Ajmal Wahidi, salah seorang peserta berterima kasih kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia penyelenggaraan pelatihan infrastruktur ini.
Menurutnya kemampuan dalam membangun dan memelihara infrastruktur khususnya jalan sangat dibutuhkan guna meningkatkan perekonomian di Afghanistan.

Kementerian PUPR menyatakan sudah menangani sejumlah infrastruktur yang rusak akibat gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB).PT Bestprofit Futures,
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis H Sumadilaga mengatakan, aksi tanggap darurat, dilakukan Kementerian PUPR untuk memastikan infrastruktur pasca gempa Lombok di NTB bisa berjalan normal kembali.
"Pada saat tanggap darurat Kementerian PUPR nomor satu adalah memastikan infrastruktur PU terutama jalan, jembatan dan sebagiannya itu berfungsi," kata Danish dalam Forum Merdeka Barat, di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (27/8/2018).

Danish menyebut, ada sekitar 12 jembatan yang saat itu telah teridentifikasi mengalami kerusakan. Dengan sigap, pihaknya langsung melakukan penanganan tersebut terlebih untuk perbaikan.
"Itu langsung kami perbaiki. Ada titik longsor dan sebagiannya juga langsung kami perrbaiki itu tugas yang kami lakukan oleh Kementerian PUPR," imbuh dia.
Selain itu, sejumlah bendungan yang menjadi proyek Kementerian PUPR juga tak luput dilakukan pengecekan lebih lanjut guna memastikan tidak ada kerusakan yang berarti.
"Kedua kami mengecek ada bendungan besar di NTB semua aman. Juga tidak ada kerusakan berarti sampai saat ini aman," ujar dia. Danish menambahkan, selain infrastruktur, hal lain yang dilakukan pihaknya adalah menyediakan kebutuhan air bersih.
Sebab, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di NTB tidak berfungsi akibat pipa-pipa air tersebut telah rusak.
"Ketiga adalah bahwa memang proses bencana selalu dibutuhkan adalah air. Kemudian air bersih kami membuka namanya sumur air tanah di 50 titik besarannya kurang lebih berfariasi 10 liter sampai 20 liter per detik. Artinya dalam kapasitas 4 ribu liter mengisi tengki dalam 10 menit itu penuh. Itu kami sudah berhasil menghidupkan mesin generator agar air keluar," ujar dia.
"Kami langsung distribusikan air bersih kepada masyarakat total sudah ada 25 mobil tengki air kami distribusikan untuk membawa air bersih," tambah Danish.PT Bestprofit Futures,

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) akan segera kembali proses pembangunan rumah untuk para korban gempa Lombok, di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sejauh ini, laporan yang telah masuk ke Kementerian PUPR, ada sekitar belasan ribu bangunan yang teridentifikasi untuk dilakukan penataan kembali.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Danish H Sumadilaga mengatakan, pada prosesnya pembangunan ini akan dibagi menjadi dua klasifikasi.
Pertama, menyangkut dengan fasilitas publik seperti sekolah, rumah ibadah, rumah sakit, pasar dan lain sebagiannya. Kemudian kedua adalah berkaitan dengan rumah masyarakat.
"Jadi menargetkan untuk perbaikan rumah itu sebetulnya fasilitas publik sesuai dengan Intruksi Presiden (Impres), fasilitas publik itu agar berfungsi kembali supaya anak bisa sekolah sampai dengan Desember 2018," kata Danish dalam diskusi Forum Merdeka Barat, dengan tema Konstruksi Fasilitas Dasar Pasca Gempa Lomboh 2018, di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin 27 Agustus 2018.
Danish menambahkan, untuk pembangunan rumah masyarakat sendiri, baru akan dimulai pada November 2018, dan diperkirakan akan selesai dalam waktu enam bulan kedepan.
Danish mengatakan, dalam hal ini masyarakat juga akan mendapatkan bantuan berupa uang tunai. Uang tersebut, diberikan pemerintah untuk membiayai proses pembangunan rumah kembali. Adapun besaran pembiayaan tersebut dikelompokan berdasarkan tingkat kerusakannya.
"Masyarakat akan mendapat bantuan uang untuk yang rusak berat Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, rusak ringan Rp 10 juta. Pemerintah berpesan agar uang itu difungsikan untuk mebiayai membangun rumah kembali agar lebih baik," sebutnya.
Dalam prosesnya, Kementerian PUPR akan menjadi fasilitator dan mendampingi masyarakat dalam pembangunan rumah tersebut.PT Bestprofit Futures,
"Untuk itu, kita harus menjaga bangunan yang kita bangun kembali ini lebih baik dan juga tahan gempa. Sehingga Kementerian PU mendampingi tersebut agar masyarakat membangun itu dengan lebih baik agar mengantisipasi lebih baik," kata dia.

best jakarta, profit jakarta, futures jakarta, bpf jakarta, bestprofit jakarta, best profit, 
best profit futures jakarta, pt bestprofit, pt best profit, PT Bestprofit Futures, pt best profit futures jakarta

Komentar

Postingan Populer