Awal Pekan, IHSG Diramal Kokoh di Zona Hijau
PT Bestprofit Futures - Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak menguat pada perdagangan saham hari ini. Dari eksternal, negosiasi dagang AS-China menjadi sentimen positif bagi laju indeks.
"Angin segar datang dari negosiasi dagang antara China dan Amerika Serikat yang rencananya akan bernegosiasi bulan depan," tutur Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan di Jakarta, Senin (23/9/2019).
Adapun pada hari ini pihaknya memproyeksi IHSG akan ditransaksikan di zona hijau pada rentang support 6.190-6.210 dan resistance 6.254-6.278.
Sementara itu, dari sisi teknikal, IHSG masih menunjukkan pola konsolidasi dengan potensi kenaikan yang mulai terlihat membesar. Ini disebabkan suppport teruji terlihat cukup kuat dipertahankan.
"Selain memang beberapa sentimen global kami lihat cukup positif untuk mendorong penguatan IHSG," ujar Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya.
Untuk itu, pihaknya memperkirakan IHSG berpotensi naik dengan diperdagangkan pada kisaran support 6.187 dan resistance 6.372.
Dari sisi saham rekomendasi, sejumlah saham BUMN menurutnya menarik untuk dikoleksi di pasar saham. Itu seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Sedangkan Dennies justru mencermati sejumlah saham pertambangan yaitu saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), serta saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Perdagangan Pekan Lalu
PT Bestprofit Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Jumat pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, Sebagian besar berada di zona merah.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat (20/9/2019), IHSG melemah 12,99 poin atau 0,21 persen ke level 6.231,47. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 0,21 persen ke posisi 980,76.
Sebanyak 213 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 175 saham menguat dan 153 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 439.018 kali dengan volume perdagangan 16,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,9 triliun.
Investor asing jual saham Rp 720 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.055.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, Sebagian besar berada di zona merah. Hanya ada tiga sektor yang menguat yaitu perkebunan, pertambangan dan infrastruktur.
Pelemahan terdalam dialami sektor industri dasar yang turun 0,75 persen. Kemudian disusul sektor perdagangan yang turun 0,65 persen dan sektor manufaktur turun 0,60 persen.
Saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain HOME yang turun 25,66 persen ke Rp 84 per saham, KRAH turun 24,33 persen ke Rp 1.135 per saham dan VINS turun 24,26 persen ke Rp 103 per saham.
Sementara saham-saham yang menguat antara lain AHAP naik 33,93 persen ke Rp 75 per saham, KPAL naik 21,43 persen ke Rp 680 per saham dan TIRA naik 17,21 persen ke Rp 286 per saham.
Komentar
Posting Komentar