IHSG Ditutup Menguat ke 6.376, Pendorong Utama Sektor Infrastruktur
PT Bestprofit Futures - Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.020.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa (30/7/2019), IHSG menguat 77,96 poin atau 1,24 persen ke level 6.376,99. Indeks saham LQ45 juga naik 1,28 persen ke posisi 1.020,27.
Sebanyak 270 saham di menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 152 saham melemah dan 137 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 488.490 kali dengan volume perdagangan 17 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,2 triliun.
Investor asing jual saham Rp 100 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.020.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor melemah yaitu sektor perkebunan yang turun 0,50 persen.
PT Bestprofit Futures - Sedangkan sektor yang menguat antara lain infrastruktur yang naik 1,96 persen dan catatkan penguatan tertinggi. Disusul sektor pertambangan naik 1,87 persen dan sektor industri dasar naik 1,55 persen.
Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain MINA naik 24,50 persen ke Rp 1.505 per saham, AKSI menguat 24,82 persen ke Rp 342 per saham dan POLU turun 24,71 persen ke Rp 2.120 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain POSA yang turun 25 persen ke Rp 189 per saham, OCAP melemah 21,74 persen ke Rp 252 per saham dan DAYA turun 16,99 persen ke Rp 254 per saham.
Tak Sesuai Prediksi
PT Bestprofit Futures - Gerak IHSG pada hari ini tidak sesuai dengan prediksi. Sebelumnya, para analis memperkirakan IHSG akan bergerak melemah. Penyebabnya, masih dari sentimen ketidakpastian bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
Senior Research PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menuturkan, pelaku pasar atau investor masih menanti pertemuan (meeting) Federal Reserve pada hari Rabu 31 Juli 2019. Ini dinilai bakal menentukan arah apakah ada rencana penurunan suku bunga acuan The Fed atau tidak.
"Ini akan positif untuk emitten berhutang USD dan import cost yang juga dalam USD," papar dia dalam risetnya di Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Adapun pada perdagangan saham hari ini dirinya memproyeksi indeks akan terkoreksi dalam rentang support 6.400 dan resistance 6.470.
Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat mengungkapkan, IHSG kemungkinan akan bergerak terkonsolidasi pada support dan resistance di 6.234-6.315.
"Pergerakan masih dibayangi oleh kekhawatiran investor terkait faktor global, yaitu kebijakan suku bunga The Fed," paparnya.
Komentar
Posting Komentar