Saham Teknologi Seret Wall Street ke Zona Merah
PT Bestprofit Futures, Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street berakhir di zona merah tertekan saham teknologi pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Investor mengkhawatirkan efek perang dagang AS-China dan kenaikan suku bunga acuan The Fed ke laporan kinerja kuartal III 2018 emiten.
Dilansir dari Reuters, Selasa (16/10//2018), indeks Dow Jones Industrial Average turun 89,44 poin atau 0,35 persen menjadi 25.250,55, indeks S&P 500 terkikis 16,34 poin atau 0,59 persen menjadi 2,750.79, dan indeks Nasdaq Composite turun 66,15 poin atau 0,88 persen menjadi 7.430,74.
best jakarta, Indeks acuan S&P 500 bergerak di antara wilayah positif dan negatif sepanjang hari dan berada di zona merah pada setengah jam terakhir perdagangan. Indeks Dow Jones, yang positif untuk sebagian besar sesi, berbalik arah. Indeks teknologi .SPLRCT turun 1,6 persen, membebani S&P 500.
Indeks saham utama melonjak tajam pekan lalu, yang menyebabkan penurunan persentase mingguan tertajam dalam tujuh bulan terakhir. Kekhawatiran investor telah meningkat tentang dampak perang tarif AS-China terhadap laba perusahaan dan meningkatnya biaya pinjaman karena musim laporan laba kuartal III merupakan penentu gerak Wall Street pekan ini.
Perusahaan S&P 500 rata-rata diperkirakan akan melaporkan pertumbuhan laba 21,6 persen dari tahun ke tahun (year on year), turun dari dua kuartal sebelumnya, menurut data I / B / E / S dari Refinitiv.
Departemen Keuangan AS merilis data pada hari Senin yang menunjukkan bahwa pemerintah federal AS menutup tahun fiskal 2018 dengan defisit terbesar sejak tahun 2012. Ini mengakhiri 12 bulan yang berakhir September, dengan defisit USD 779 miliar karena pemotongan pajak lebih besar dari pendapatan negara dan pemerintah membayar lebih untuk utang negara yang terus bertambah.
Imbal hasil obligasi 10 tahunan berada di 3,1557 persen, bertahan di atas level bulan September mendorong aksi jual minggu lalu.
"Pasar sedang dalam posisi wait and see," kata Keith Lerner, Kepala Strategi Pasar di SunTrust Advisory Services, Atlanta. "Menunggu laporan kinerja keuangan, menunggu the Fed, dan menunggu data ekonomi dari China untuk melihat apakah ada hal-hal yang stabil."
Saham Bank of America Corp (BAC.N) anjlok 1,9 persen setelah pertumbuhan kredit di bank terbesar kedua di AS itu tertinggal dari saingannya.
Saham Apple Inc (AAPL.O) turun 2,1 persen dan membebani paling banyak pada ketiga indeks utama Wall Street setelah Goldman Sachs mengatakan ada beberapa tanda permintaan konsumen yang melambat dengan cepat di China, yang dapat mempengaruhi permintaan untuk iPhone pada musim gugur ini.futures jakarta,
Wall Street Berbalik Menghijau Terdorong Kenaikan Saham Teknologi
bpf jakarta, Wall Street berbalik arah ke zona hijau pada Perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta) usai mengalami tekanan yang cukup dalam selama enam hari berturut-turut. Pendorong penguatan bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini adalah saham-saham di sektor teknologi.
Selain itu, sektor energi dan keuangan yang sebelumnya mengalami tekanan yang sangat besar juga ikut mendorong indeks S&P 500 menuju zona hijau.
Mengutip Reuters, Sabtu (13/11/2018), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 287,16 poin atau 1,15 persen menjadi 25.339,99. Untuk S&P 500 menguat 38,76 poin atau 1,42 persen menjadi 2.767,13. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 167,83 poin atau 2,29 persen menjadi 7.496,89.
Indeks teknologi dalam S&P 500 naik 3,2 persen pada perdagangan Jumat. Menunjukkan kenaikan terkuat sejak 26 Maret meskipun jika dihitung secara mingguan juga menunjukkan penurunan terbesar sejak 23 Maret.
"Investor mulai melakukan aksi beli, mereka berpikir bahwa saham di sektor teknologi sudah terlalu dalam mengalami tekanan jual. Mereka masuk di akhir perdagangan agar bisa mendulang untung pekan depan," jelas Janna Sampson, co-chief investment officer di OakBrook Investments LLC, Lisle, Illinois.
Namun sampai AS dengan China mencapai kesepakatan perjanjian perdagangan, penguataan Wall Street masih sangat rentan. Alasannya, investor masih merasa khawatir tentang dampak perang tarif tergadap keuntungan perusahaan.
"Jika laporan keuangan perusahaan bagus, saya rasa reli ini akan terus berlanjut. Namun selama ini berita mengenai perang dagang bergerak liar," jelas Sampson.
Dorongan terbesar penguatan di sektor teknologi berasal dari saham Apple dan Microsoft yang naik lebih dari 3 persen. Visa dan Mastercard, keduanya naik hampir 5 persen didorong oleh penjualan kartu kredit yang kuat termasuk dalam laporan pendapatan bank.
Sektor keuangan di indeks acuan S&P 500 mengakhiri dengan naik 0,1 persen dan subsektor perbankan ditutup turun 0,4 persen. Hambatan terbesar pada subsektor perbankan adalah JPMorgan Chase & Co yang ditutup 1,0 persen meskipun melaporkan laba kuartalan yang mengalahkan ekspektasi.
PNC Financial memimpin pelemahan jika dilihat dari presentase penurunan di antara saham bank lainnya dengan penurunan 5,6 persen setelah bank tersebut melaporkan pertumbuhan kredit kuartalan yang mengecewakan dan mengatakan mereka mengharapkan hanya sedikit peningkatan dalam peminjaman pada kuartal ini.
Tiga pendorong penguatan sub sektor perbankan adalah Citigroup yang naik 2 persen, dan Wells Fargo yang meningkat 1,3 persen.
Netflix dan Amazon terdorong naik setelah mengalami aksi jual minggu ini. Saham kedua perusahan tersebut naik 5,7 persen dan 4 persen.
Komentar
Posting Komentar