Bursa Asia Melemah, IHSG Turun Terbatas
PT Bestprofit Futures , Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (9/8/2018), IHSG melemah 10,07 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.084,75. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG turun tipis 2,05 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.092,7. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,11 persen ke posisi 963,42. Seluruh indeks saham acuan sebagian tertekan.
Sebanyak 51 saham melemah. Sedangkan 102 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 119 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.099,34 dan terendah 6.083,21.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 20.757 kali dengan volume perdagangan saham 286,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 250,1 miliar. Investor asing jual saham Rp 10,83 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 14.435.
Sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham pertanian naik 0,46 persen. Disusul sektor saham perdagangan menanjak 0,43 persen dan sektor saham aneka industri naik 0,38 persen. Sedangkan sektor saham infrastruktur melemah 0,35 persen dan sektor saham keuangan susut 0,31 persen.
Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham FILM naik 25 persen ke posisi Rp 490 per saham, saham SSTM mendaki 17,65 persen ke posisi Rp 600 per saham, dan saham BRMS mendaki 7,46 persen ke posisi Rp 72 per saham.
Sedangka saham-saham yang tertekan antara lain saham DNAR susut 12,08 persen ke posisi Rp 262 per saham, saham TRUK merosot 3,45 persen ke posisi Rp 224 per saham, dan saham WAPO turun 3,16 persen ke posisi Rp 92 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,05 persen dan indeks saham Shanghai menguat 0,66 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,05 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,28 persen, dan indeks saham Taiwan turun 0,31 persen.
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih dipengaruhi oleh sentimen politik untuk dua hari ke depan. Meski begitu, IHSG masih diprediksi berpotensi menguat.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin J. Sebayang meramalkan IHSG berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini (09/8/2018). Namun, Edwin menjelaskan, IHSG hanya menguat tipis.
"Nah tunggulah 1-2 hari ini, kan ada pengumuman bakal calon cawapres. PAN dan Jokowi, jadi sentimen politik yang kuat satu sampai 2 hari ini," tuturnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu.
Edwin menyebutkan, kecenderungan IHSG menguat tipis akan berada di rentang 6.050 - 6.130. "Kalau sudah diumumkan pasangan capres-cawapres ini, maka pasar sudah aman," ujarnya.
Untuk itu, Edwin lebih merekomendasikan saham-saham sektor keuangan, perbankan, konsumer serta logam untuk hari ini. Ia juga menyebutkan sektor konstruksi akan aktif kembali.
"Sektor konstruksi bakal aktif lagi cuma konstruksi 2019 tidak akan sebooming 2018 lagi. Karena apalagi yang mau dikejar? Jadi prospek ke depan yang ditunggu market adalah sektor properti dan juga sektor semen," kata dia.
Senada, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji meramalkan IHSG akan perkasa di kisaran 6.062 - 6.133.
Dalam kesempatan ini, Nafan memilih saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan juga PT United Tractors Tbk (UNTR).
Kemudian Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya juga memprediksi IHSG bakal menguat. Saham rekomendasi bagi investor, William memilih saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), serta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Komentar
Posting Komentar